Diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda : “Tersebutlah seorang ahli ibadah yang bernama Juraij, suatu ketika dia sedang membuat sebuah tempat peribadatan agar dapat berbadah di dalamnya. Suatu hari datanglah ibunya memanggilnya sedangkan dia dalam keadaan shalat. Ibunya berkata, “Ya Juraij!”. Juraij berkata, “Ya Allah! (aku dahulukan panggilan) ibuku atau sholatku,” kemudian dia melanjutkan shalatnya, hingga berkatalah ibunya pada hari ketiga untuk panggilan yang ketiga kalinya, kemudian ibunya berdoa, “Ya Allah janganlah dia (Juraij) meninggal sampai dia melihat wajah-wajah pelacur…”, begitu arti seterusnya sampai akhir hadits.
Ummu Juraij dalam hal ini telah mendoakan Juraij (dan doa orang tua mustajab) ketika Juraij tidak kunjung memenuhi panggilannya, dia mendoakan keburukan yang akan menimpanya, yaitu (sebelum Juraij meninggal) dia melihat wajah-wajah pelacur. Jadi, melihat wajah pelacur adalah musibah, bahkan merupakan musibah yang besar.
Mata berzina dan zinanya dengan melihat, lidah berzina dan zinanya berkata, dan tangan berzina dan zinznyz dengan meraba, sebagaimana di dalam hadits: “Ditulis keburukan atas anak Adam ketika dia memperoleh bagiannya dari zina, dia akan mendapatkannya tanpa bisa lari darinya; kedua mata zinanya dengan memandang, kedua telinga zinanya dengan mendengar, lidah zinanya dengan berbicara, tangan zinanya dengan meraba, dan kaki zinanya dengan melangkah, sedangkan hati zinanya dengan berangan-angan dan berharap-harap.” (HR. Muslim)
Akan tetapi sangat disayangkan kebanyakan dari orang tua, mereka berlomba-lomba untuk menjatuhkan putra-putri mereka dan belahan hati mereka agar jatuh ke dalam jurang musibah ini, yaitu melihat wajah para pelacur dan yang menyerupai mereka!! Bahkan lebih dari itu! Alasan sebagian orang tua tersebut; tidak lain hanya untuk memenuhi keinginan anak-anak!! Wajah-wajah pelacur dan yang menyerupai mereka dalam sikap dan tindakan terlihat siang dan malam, di sampul-sampul majalah yang lux dan di layar kaca?!
Bahkan permasalahan tidak sebatas melihat wajah saja, akan tetapi lebih jauh dari itu!!! Hingga melihat wajah dan seluruh anggota tubuh mereka! Ditambah lagi menelusuri dan mengikuti perkembangan aktivitas dan acara mereka, mengagunggakn dan mengidolakan mereka. Kadang mengatasnamakan seni, kadangkala mengatasnamakan kemajuan, dan tak jarang mengatasnamakan modernitas dan pada kesempatan lain mengatasnamakan keterbukaan dan kebebasan!
Wahai para orang tua! Sampai kapan Anda mendorong putra putri Anda agar terjatuh ke dalam jurang kehancuran ini?! Apakah Anda tidak pernah mendengar sabda Rasul shallallahu ‘alaihi wasallam kita yang mulia, “Setiap kalian pemimpin dan setiap pemimpin bertanggung jawab atas bawahannya.” (Muttafaqun ‘alaihi)
Jadilah Anda (semoga Allah ‘Azza Wajalla menjaga Anda dari semua keburukan dan kejahatan perbuatan Anda) sebaik-baik pemimpin, dan sebaik-baik penanggung jawab, hingga memperoleh kebahagiaan di dunia dan keselamatan di sisi Allah Ta’ala pada hari kiamat.
Wallahul musta’an...
Oleh: Sa’ad bin Muhammad al-Abdullathif (majalah Al-Ashalah No. 09 hal.62)
Dikutip dari Majalah Islam Khazanah 01/1, Alih Bahasa: Armen Halim Naro
sumber : http://jilbab.or.id/
Thursday, April 15, 2010
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment
Silakan Tinggalkan komentar yang berhubungan dengan materi. terima kasih telah berbagi...